(Indonesia Super League)
Juara  bertahan Arema FC menjadi tim pertama yang memberi kekalahan pada tim promosi Semen Padang di kompetisi Indonesia Super League 2010/2011. Mereka melakukannya di kandang sendiri.

Disaksikan suporter fanatiknya, Aremania, di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (31/10/2010), Arema menundukkan tamunya dari Padang itu dengan skor 3-1.

Tiga gol tuan rumah disumbang Dendi Santoso di menit awal babak pertama, Yongki Ariwibowo di menit 11, dan Pierre Njangka melalui tendangan penalti di menit 18. Gol balasan Semen Padang dicetak Yu Hyung Koo melalui tendangan bebas di menit 41.

Dengan kemenangan ini Arema naik satu peringkat ke urutan tiga di klasemen sementara dengan nilai 14 dari tujuh pertandingan. Mereka menggeser Persija (13) dan terpaut satu angka dari tim peringkat dua, PSM Makassar, yang malam ini berhasil menundukkan Bontang FC dengan skor tipis 1-0. Persipura tetap di puncak dengan 19 poin.

Semen Padang tetap di urutan kelima dengan nilai 10. Inilah kali pertama tim berjulukan "Kabau Sirah" itu menelan kekalahan. Di empat pertandingan sebelumnya mereka menang tiga kali dan seri satu kali.

Arema unggul cepat


Gol cepat terjadi ketika pertandingan baru saja bergulir satu menit. Memanfaatkan umpan silang Esteban Guillen dari sisi kanan pertahanan lawan, bola sepakan Dendi Santoso, yang bermain menggantikan posisi Noh Alam Shah, tak mampu ditahan kiper Samsidar.

Setelah itu pasukan "Singo Edan" semakin menggila. Serangan bertubi-tubi dilancarkan untuk memperbesar keunggulan. Hasilnya didapat di menit 11. Dari kerja sama antara M. Ridhuan dan Dendi, Yongki Ariwibowo berhasil menyarangkan gol kedua di gawang Semen Padang.

Gerimis yang membasahi stadion Kanjuruhan sejak awal pertandingan tak menyurutkan stamina tuan rumah. Tim besutan Miroslav Janu ini terus menggempur barisan pertahanan Semen Padang yang dikawal Hengki Ardiles, Park Chul Hyung, dan David Ngan Pagbe, dan Tomi Rifka.

Gol ketiga Arema datang di menit 18 dari tendangan penalti Pierre Njanka. Hadiah penalti diberikan wasit untuk tuan rumah setelah seorang pemain Semen Padang handsball. Keunggulan tiga gol Arema disambut meriah Aremania memadati stadion.

Tertinggal 0-3 dalam waktu relatif singkat membuat Semen Padang terlihat “grogi”. Walaupun punya beberapa peluang, tapi Edward Wilson dkk tampak tidak siap untuk melakukan yang lebih baik lagi. Peluang terbuang antara lain dimiliki Ellie Aiboy, Edward dan Saktiawan Sinaga.

Meski begitu mereka bisa juga menipiskan skor menjelang akhir babak pertama. Di menit 41, melalui tendangan bebas YU Hyung Koo dari luar kotak penalti, tim yang dilatih Nilmaizar itu mengubah skor menjadi 1-3.

Sialnya, sebelum gol itu terjadi Semen Padang justru kehilangan satu pemain. Saktiawan diganjar kartu merah oleh wasit Suharto karena diduga melontarkan kata-kata yang tidak pantas saat memprotes insiden pelanggaran tersebut.

Di babak kedua, walaupun bermain dengan 10 orang, Semen Padang mencoba lebih dulu melakukan inisiatif serangan. Ellie Aiboy ditarik keluar lapangan oleh pelatih di menit 54, digantikan oleh Dedi Hartono.

Tak mau ditekan, Miroslav Janu pun melakukan perubahan pemain. Ia mengganti Rdhuan dengan striker Musafri di menit 59. Hal itu membuat Nilmaizar kembali mengubah taktiknya. Ia pun menurunkan Gusripen Efendi sebagai pengganti Park Chul Hyung, untuk meredam Musfari.

Permainan menarik di babak kedua ini tidak menghasilkan gol lagi, Arema tetap menang 3-1. Hal buruk buat Arema adalah, Yongki mengalami cedera setelah berbenturan dengan seorang pemain Semen Padang, sehingga diganti Amirudin di menit 83.



(via detiksport)